Sobat Budaya Jakarta | Sendratari Sekar Jagad Talining Jiwo Persembahan Pemerintah Kabupaten Pekalongan
182
post-template-default,single,single-post,postid-182,single-format-standard,ajax_updown_fade,page_not_loaded,,large,shadow3,wpb-js-composer js-comp-ver-4.5,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-694

Blog

Sendratari Sekar Jagad Talining Jiwo Persembahan Pemerintah Kabupaten Pekalongan

21 Okt 2014, oleh jakarta di artikel, kegiatan

Sabtu, 18 Oktober 2014 terselenggara Malam Budaya di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan DINPORAPAR (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata).

Acara malam budaya ini dibuka dengan Tarian Renggo Manis. Tarian Renggo Manis ini dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu penting. Tarian ini ditarikan oleh 7 gadis cantik jelita.

Adapun puncak dari acara malam budaya ini adalah pementasan “Sendratari Sekar Jagad Talining Jiwa.” Sendratari ini juga merupakan asal muasal dari Seni Sintren.

Sendratari ini menceritakan tentang Sulandana dan Sulasih yang saling jatuh cinta namun tidak direstui oleh Ki Sentanu, ayahanda dari Sulasih. Ki Sentanu akan merestui Sulandana dan Sulasih jika Sulandana bisa mendapatkan selendang Talijiwa di Huatan Suralaya.

Akhirnya Sulandana berhasil menemukan selendang Tali Jiwa yang bercorak Sekar Jagad dan pergi meminang Sulasih ditemani oleh eyangnya, Ki Ageng Cempaluk.

Pada saat Sulandana melemparkan selendang kepada Sulasih yang sedang menari, terjadi keajaiban. Sulasih pingsan dan berubah menjadi lebih cantik dan menggunakan busana yang lebih bagus. Hal inilah yang menjadi awal muncul dan terbentuknya tarian Sintren di Kabupaten Pekalongan.

 

Ditulis oleh Siti Wulandari

  • WordPress
  • Google Plus
  • Facebook

Silakan komentar