Sobat Budaya Foundation | Sambutan Pembina
46
page-template-default,page,page-id-46,ajax_leftright,page_not_loaded,,large,shadow2,wpb-js-composer js-comp-ver-4.5,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-1702
title

Sambutan Pembina

 

Indonesia adalah Negara dengan diversitas kultural terbesar di dunia. Namun sayangnya karunia ini belum dikelola dengan baik. Saat ini diversitas kultural Indonesia setidaknya menghadapi 4 ancaman dan tantangan yang sangat serius. Yang pertama, ada banyak kekayaan budaya kita yang diklaim oleh pihak asing. Ancaman yang kedua, seiring dengan berjalannya waktu, sejumlah elemen budaya menghadapi kepunahan. Permasalah yang ketiga adalah kuantitas dan kualitas penelitian budaya masih sangat minim. Tantangan yang keempat adalah masih rendahnya pengembangan inovasi ekonomi kreatif berbasis kekayaan budaya.
Sejatinya keempat masalah tersebut dapat diatasi jika kita memiliki basis data budaya tradisi Nusantara yang terpadu dan komprehensif. Basis data budaya akan dapat mencegah terjadinya klaim dari pihak asing. Walaupun kita tidak dapat mencegah arus moderenisasi yang mendorong terjadinya kepunahan budaya tradisi, namun setidaknya dengan adanya perpustakaan budaya kekayaan tersebut akan tetap dapat diketahui, dinikmati dan dipelajari oleh generasi-generasi yang akan datang, ribuan tahun dari sekarang. Referensi budaya yang terpadu dan komprehensif juga dapat mendorong peningkatan penelitian-penelitian budaya. Selain itu basis data budaya tradisi Nusantara juga akan sangat bermanfaat untuk mendorong pengembangan inovasi ekonomi kreatif berbasis kekayaan budaya.
Latar belakang inilah yang memotivasi kami untuk membangun situs www.budaya-indonesia.org pada akhir tahun 2007. Situs ini berusaha untuk mengumpulkan data kebudayaan secara partisipatif, dengan melibatkan peran serta publik. Beragam data kebudayaan dikumpulkan, mulai dari alat musik, cerita rakyat, motif kain, lagu, arsitektur, naskah kuno dan lain sebagainya.Hingga saat ini telah terkumpul sekitar 20 ribu data kebudayaan. Data tersebut telah diteliti oleh Bandung Fe Institute. Hingga saat ini telah dihasilkan lebih dari 25 karya penelitian mulai dari: evolusi batik, generator batik, studi otomata selular candi, evolusi bahasa, generator musik dan lain sebagainya. Rangkaian penelitian ini mendapatkan sejumlah penghargaan dari dalam dan luar negeri.

Beberapa karya penelitian budaya Indonesia berhasil dimuat disejumlah jurnal internasional bergengsi. Beberapa hasil penelitian tersebut menghasilkan sejumlah perangkat lunak yang bermanfaat untuk inovasi ekonomi, misalnya generator batik, virtual tour dan lain sebagainya. Beberapa teknologi tersebut kemudian digunakan untuk memberdayakan sejumlah pengrajin, misalnya pelatihan software mBatik ke pengrajin batik di Jawa Tengah.
Kami menyadari bahwa angka 20 ribu data yang terhimpun melalui situs www.budaya-indonesia.org tersebut masih relatif sedikit, mengingat tingginya tingkat keragaman budaya di Indonesia. Ada jutaan data budaya di Bumi Nusantara. Mengingat besarnya angka tersebut, diperlukan partisipasi publik yang lebih luas dalam proses inventarisasi data kebudayaan Indonesia. Untuk itulah pada tanggal 7 Juli 2014 ini didirikan Yayasan Sobat Budaya. Yayasan ini didirikan untuk membangun dan mengembangkan Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, serta mendorong upaya pelestarian, penelitian, promosi, pendidikan, partisipasi dan apresiasi masyarakat kepada pengembangan budaya Indonesia. Sambutan masyarakat terhadap visi ini ternyata sangat luar biasa. Hingga saat ini, kurang lebih 2 bulan setelah didirikan, Yayasan Sobat Budaya telah hadir di 33 daerah di Indonesia.

Indonesia begitu luas dan memiliki begitu banyak data di dalamnya. Untuk itu kami mengharapkan partisipasi publik untuk berkontribusi dalam Komunitas Sobat Budaya. Warisan budaya kita yang begitu besar adalah anugrah bagi kemanusiaan yang harus kita jaga bersama. Karena kita percaya, rasa cinta kepada kebudayaan pada akhirnya akan menghasilkan inspirasi bagi kemanusiaan secara luas.

 

Mari mencintai Indonesia, mari menginspirasi dunia!

Bandung, 9 September 2014
Hokky Situngkir
Presiden Bandung Fe Institute dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Sobat Budaya