Sejuta Data Budaya
Proteksi dan konservasi tidak dapat dilaksanakan seandainya tidak ada informasi atau data tentang budaya. Sejuta Data Budaya (SDB) adalah sebuah gerakan yang dilandasi kesadaran akan perlunya sebuah pendataan terhadap elemen kebudayaan yang ada di Indonesia. Situs www.budaya-indonesia.org diperuntukkan bagi dan menjadi milik seluruh masyarakat Indonesia sebagai media untuk menggali, mengapresiasi, dan menjaga ketahanan kebudayaan tradisional Indonesia secara tidak tradisional (preserving traditional culture untraditionally).
Gerakan Sejuta Data Budaya (GSDB) adalah sebuah inisiatif untuk mengumpulkan kekayaan data budaya Indonesia yang terdiri dari 14 sektor untuk dibuatkan perpustakaan digital budaya Indonesia. Data yang telah dikumpulkan akan didaftarkan ke World Intellectual Property Organization (WIPO) sebagai bentuk perlindungan budaya dari klaim, serta untuk kepentingan penelitian selanjutnya. Selain itu, upaya ini diharapkan dapat mendukung pengembangan ekonomi kreatif Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai 300 triliun rupiah (hasil simulasi kasar). Selain melibatkan Komunitas Sobat Budaya di berbagai daerah, GSDB juga akan mengajak partisipasi publik secara umum melalui aplikasi crowdsourcing dismartphones serta melalui berbagai kampanye media.
Hal-hal yang menjadi pilar gerakan ini:
Perpustakaan
Sebagai katalog dan ensiklopedia budaya nusantara
Penelitian
Bahan penelitian tentang budaya tradisional Indonesia
Perlindungan
Perangkat dalam memperjuangkan perlindungan hukum untuk seluruh budaya nusantara.
Inovasi
Munculnya inovasi-inovasi baru yang berlandaskan budaya nusantara
Kegiatan
Crowdsourcing
Mengajak publik dengan menggunakan internet untuk berpartisipasi menghimpun dokumetnasi budaya yang ada disekitarnya.
Crowdsourcing sendiri bisa dilakukan dengan menggunakan web budaya-indonesia.org ataupun menggunakan perrangkat smartphone dengan menggunakan apps yang telah ada. Untuk saat ini, platform yang telah tersedia adalah iPhone, Android, dan Blackberry. Ini merupakan sifat partisipatif yang ingin dikembangkan dalam Gerakan Sejuta Data Budaya.
Ekspedisi
Di beberapa elemen kebudayaan, dibutuhkan aktivitas khusus (minimal berupa kunjungan) untuk mendokumentasi artefak atau elemen budaya di suatu daerah.
Kegiatan kunjungan ekspedisi sendiri sebetulnya bisa bersifat terencana maupun tidak. Seorang yang hobi travel dan bersifat rutin berkesempatan menjadikan perjalanannya juga sebagai ekspedisi. Dalam hal ini, melakukan dokumentasi jika menemukan objek budaya dalam perjalanan yang dilaluinya. Untuk ekspedisi yang terencana, tentu saja rute perjalanan telah dibuat sebaik mungkin. Sedikit mengenai hal-hal yang dapat dilakukan ketika melakukan ekspedisi dapat disimak disini.
Data Mining
Memindahkan lalu menata dokumentasi budaya yang berserakan di dunia maya ke dalam sistem yang sudah dibuat, yaitu www.budaya-indonesia.org.
Jadi kegiatan utamanya adalah mengumpulkan dan menyusun informasi tersebut secara seseuai. Selain internet, pengumpulan data lain bersumber dari buku-buku atau pun objek budaya yang secara sengaja dikumpulkan. Kegiatan ini membutuhkan persiapan dan fokus yang khusus. Diharapkan kegiatan ini secara signifikan turut melengkapi data-data yang telah ada.
Komunitas
Memberikan kesempatan bagi mereka yang punya ketertarikan terhadap kebudayaan Indonesia untuk berbagi, khusunya tentang 4 manfaat yang telah digambarkan di bagian sebelumnya.
Sederhananya, ini adalah berjejaring dengan kalangan yang sebetulnya sudah dekat dengan budaya tradisi secara keseharian. Misalnya pengrajin, kalangan studi seni, seniman tradisi, dan lain sebagainya termasuk jg kalangan hobi. Diharapkan diperoleh masukan dan bahan-bahan yang kemudian mendukung Gerakan Sejuta Data Budaya.