Secara etimologis, kata “teknobudaya” berasal dari 2 suku kata, yaitu “teknologi” dan “budaya”. Kata “teknologi” berkenaan dengan kata dalam bahasa Yunani, “tekhnologia”, yang maknanya menunjukkan upaya sistematis dalam rangka kegiatan seni, kerajinan, dan teknik. Kata “teknik” sendiri berkaitan dengan kata “techne”, yang berarti “sistem, metode, skill, seni, dan kerajinan”. Di sisi lain, kata “budaya” memiliki pengertian yang sangat luas, bahkan melingkupi teknologi itu sendiri. Kebudayaan dikatakan sebagai hal kompleks yang mencakup sistem kepercayaan, seni, moralitas, hukum, norma, adat-istiadat, dan semua aspek yang meliputi kemampuan dan kebiasaan yang dimiliki seorang manusia sebagai anggota masyarakat.
Terminologi “teknobudaya” dilatarbelakangi semangat untuk memandang sistem sosial sebagai suatu kesatuan yang utuh. Selama ini sistem sosial cenderung untuk mengkotak-kotakkan masalah dan melihatnya secara terpisah-pisah. “Budaya”, khususnya budaya tradisi, sering dianggap sebagai sesuatu hal yang kuno dari masa lalu, terbelakang dan dekat dengan hal-hal mistis. Penghargaan kepada budaya tradisi seringkali lebih dikarenakan latar belakang historis dan romantika semata.Sementara itu “teknologi” sering dianggap sebagai sesuatu hal yang baru dari masa kini, modern dan bersifat rasional. Budaya tradisi dan teknologi seringkali dianggap sesuatu hal yang berjauhan satu sama lain.
“Tur Teknobudaya” merupakan upaya untuk mendiseminasikan cakrawala baru tersebut kepada masyarakat luas. Melalui program ini publik dapat melihat betapa dekatnya hubungan antara teknologi dan budaya tradisi.